Ada bagian koasistensi yang harus dijalani, Praktek Kerja lapangan (PKL), Lab Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet), Koas Laboratorik (Kodil)---> katanya bagian yang paling serem :(, koas Reproduksi (repro), dan yang terakihir adalah koas Klinik. Semua bagian sih kebanyakan dilapangan dan di Lab, dan dapet PKL duluan.
Pilih lokasi PKLnya bebas, namun harus disetujui oleh dosen yang bertanggungjawab di PKL. Bersama temen-temen satu kelompok, Inna, Selfi, Angga Lepok, Armada,Sunita dan Hendra.Kami memilih tempat PKL di Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Klungkung. Tapi ada juga dari kelompok lain yang ikut bersama kami PKL di sana.Awalnya berfikir kalau PKL di dinas akan banyak urusan administrasi dan catat mencatatnya, padahal pinginnya bisa kerja dilapangan belajar naganin kasus. Tapi berkat Bu Tut (Kabid Keswan Klungkung) kami bisa belar banyak di lapangan. Yeahh... belajar mendiagnosa, pengobatan dan memberikan saran untuk pencegahan. Klungkung memiliki 4 kecamatan yang setiap kecamatan memiliki satu puskeswan. Karena PKLnya 5 minggu, kami berkesempatan bertugas disetiap puskeswan dan 1 minggu terakhir digunakan untuk melengkapi pembuatan laporan.
Minggu pertama, di puskeswan Dawan, tempatnya sejuk dan sepi. Sangat nyaman kalau mau digunakan untuk "meditasi" hehe... Malem pertama menginap harus mompo kasur dengan mbk Ita, tapi dibantu Armada dan Hendra juga ampe keringetan. Kasus pertama yang kami belar tangani adalah penanganan sapi bali post distokia. Namun kebanyakan kasus yang banyak di dawan adalah kasus bloat pada kambing. Kemungkinan karena manajemen pakan yang tidak baik. Sempet juga bersama Pak Suamba (dokter hewan), petugas yang bertugas di puskeswan Dawan menangani seekor kambing yang bloat. Ditrokar bagian lambungnya, dengan menusuk sekitar 2 ruas jari setelas costae terakhir. Pelayanan kesehatan hewan juga dilaksanakan berupa pemberian vitamin pada Sapi di satu Simantri (merupakan kelompok ternak yang mendapat bantuan pemerintah berupa sapi dan instalasi pengolahan feses dan urine menjadi biogass dan biourin). Yang mengesankan adalah bapak-bapak yang tergabunga dalam keompok sangat kekeluargaan, kami disuguhi kelapa muda sebelum melakukan pelayanan. Asekkk....
Minggu kedua di Puskeswan Klungkung. Puskeswan letaknya berdekatan dengan Rumah Potong Hewan (RPH). Jadi paginya kami bertugas di puskeswan dan dini harinya ikut melihat pemotongan, serta belar melakukan pemeriksaan antemortem. Terdapat beberapa kasus kecacingan pada sapi yang kami temui. Terutama infeksi cacing hati (Fasciola hepatica). Dokter hewan Sutrisna mengajak kami untuk mengkastrasi piglet dan juga membantu kelahiran babi. Bapaknya memiliki peternakan babi, tidak terlalu besar namun karena yang dipelihara kebanyakan babi betina yang dipelihara untuk produksi anak hasilnya menjadi lumayan besar. Oh ya, setiap sore hari kalau tidak ada yang dikerjakan kami ikut Bu Tut untuk praktek, keiling desa memberikan pelayanan kesehatan hewan, bahkan hingga kabupaten tetangga, Karangasem, rumah ane hehehe... juga ngajarin cara mengambil sampel darah pada sapi. "Rasain dulu venana, bendung, siapkan jarum dan tabung penampungnya, tusuk dan tekan tabung ke depan... kalo daranya belum mau keluar geser-geser dikit arah jarumnya... nahhh, dapet'kan" Bu tut dengan sabar dan telaten mengajari kami satu persatu :) Thanks a lot Bu Tut...
Minggu ketiga, Puskeswan Banjarangkan. Puskeswan terbagus jika dibandingkan yang lainnya. Ada mini kliniknya, dimana setiap pemiliki hewan di Kabupaten Klungkung dapat membawa hewannya untuk berobat. Di sini agak susah airnya. Kadang harus nunggu ampe jam 12 malem untuk mandi. Sore-sorenya juga enak, bisa main bulutangkis bareng temen-temen. Di sini kasusnya kebanyakan colibacilosis pada pedet. Benar-benar terlihat diarenya putih. Wahhh, kalo di kampus cuma bisa liat gambarnya di slide dosen, tapi di sini kita bisa lihat langsung. Dapet diajak naganin kasus kerbau juga di deket pantai... hoho, ini pertama kali lihat kerbau di Bali, padahal umur uda 22 :)Waktu di banjarangkan, sempat dijari IB babi oleh Pak Sutresna, meskipun akhirnya spermanya keluar lagi. Tapi kata bapaknya "nggak pa2, harus sering latihan"... Jadi gak enak karena ngak berhasil. Angga juga sempet nyobain.Dan ini yang ditunggu-tunggu. Back to the spectacular island, Nusa Penidaaa!!! Nusa penida adalah bagian dari kabupaten klungkung. Terdapat satu puskeswan yang letaknya sekitar 200 meter dari pelabuhan. Seneng banget rasanya bisa balik lagi. Sebenernya, setelah KKN sempet main ke Nusa, bulan Juni tapi hanya 2 hari. Kali ini Nusa lebih kering dari bulan Februari-Maret pas KKN, bulan Juni lalu juga gak terlalu kering. Nusa benar-benar terlihan kuning keemasan, panas. Dianter oleh Pak Darmawan kami naik turun buki, motor udah kayak orang nagis, medannya memang agak ekstrim. Ada beberapa kasus juga, demodek di Sapi, diare dan ada beberapa yang gak mau makan. Pak Darmawan adalah ahli Inseminasi buatan pada Sapi. Sempat diajarin IB pada sapi juga ^^ Tapi agak susah dan was-was karena kami melakukan IB tanpa menggunakan kandang jepit. sehari sebelum pulang sempat main ke crystal bay dan kembali menjelajah hutan temeling bersama Angga, Yudik, Nara, Candra Pw, Inna dan Ris. HHHHhuaaaa... serasa balik bersama temen2 KKn waktu pertama kali menjelajah Temeling. Gak ada yang berubah. tebing-tebing pantai yang curam dan menakjubkan melukis bibir pantai. :):)