Sabtu, 10 November 2012

Field Study = "Holidays"

Gak kerasa empat tahun bener-bener cepet. Akhirnya koas juga. Need one more year to get my DVM hehehe....

Ada bagian koasistensi yang harus dijalani, Praktek Kerja lapangan (PKL), Lab Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet), Koas Laboratorik (Kodil)---> katanya bagian yang paling serem :(, koas Reproduksi (repro), dan yang terakihir adalah koas Klinik. Semua bagian sih kebanyakan dilapangan dan di Lab, dan dapet PKL duluan.

Pilih lokasi PKLnya bebas, namun harus disetujui oleh dosen yang bertanggungjawab di PKL. Bersama temen-temen satu kelompok, Inna, Selfi, Angga Lepok, Armada,Sunita dan Hendra.Kami memilih tempat PKL di Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Klungkung. Tapi ada juga dari kelompok lain yang ikut bersama kami PKL di sana.

Awalnya berfikir kalau PKL di dinas akan banyak urusan administrasi dan catat mencatatnya, padahal pinginnya bisa kerja dilapangan belajar naganin kasus. Tapi berkat Bu Tut (Kabid Keswan Klungkung) kami bisa belar banyak di lapangan. Yeahh... belajar mendiagnosa, pengobatan dan memberikan saran untuk pencegahan. Klungkung memiliki 4 kecamatan yang setiap kecamatan memiliki satu puskeswan. Karena PKLnya 5 minggu, kami berkesempatan bertugas disetiap puskeswan dan 1 minggu terakhir digunakan untuk melengkapi pembuatan laporan.

Minggu pertama, di puskeswan Dawan, tempatnya sejuk dan sepi. Sangat nyaman kalau mau digunakan untuk "meditasi" hehe... Malem pertama menginap harus mompo kasur dengan mbk Ita, tapi dibantu Armada dan Hendra juga ampe keringetan. Kasus pertama yang kami belar tangani adalah penanganan sapi bali post distokia. Namun kebanyakan kasus yang banyak di dawan adalah kasus bloat pada kambing. Kemungkinan karena manajemen pakan yang tidak baik. Sempet juga bersama Pak Suamba (dokter hewan), petugas yang bertugas di puskeswan Dawan menangani seekor kambing yang bloat. Ditrokar bagian lambungnya, dengan menusuk sekitar 2 ruas jari setelas costae terakhir. Pelayanan kesehatan hewan juga dilaksanakan berupa pemberian vitamin pada Sapi di satu Simantri (merupakan kelompok ternak yang mendapat bantuan pemerintah berupa sapi dan instalasi pengolahan feses dan urine menjadi biogass dan biourin). Yang mengesankan adalah bapak-bapak yang tergabunga dalam keompok sangat kekeluargaan, kami disuguhi kelapa muda sebelum melakukan pelayanan. Asekkk....

Minggu kedua di Puskeswan Klungkung. Puskeswan letaknya berdekatan dengan Rumah Potong Hewan (RPH). Jadi paginya kami bertugas di puskeswan dan dini harinya ikut melihat pemotongan, serta belar melakukan pemeriksaan antemortem. Terdapat beberapa kasus kecacingan pada sapi yang kami temui. Terutama infeksi cacing hati (Fasciola hepatica). Dokter hewan Sutrisna mengajak kami untuk mengkastrasi piglet dan juga membantu kelahiran babi. Bapaknya memiliki peternakan babi, tidak terlalu besar namun karena yang dipelihara kebanyakan babi betina yang dipelihara untuk produksi anak hasilnya menjadi lumayan besar. Oh ya, setiap sore hari kalau tidak ada yang dikerjakan kami ikut Bu Tut untuk praktek, keiling desa memberikan pelayanan kesehatan hewan, bahkan hingga kabupaten tetangga, Karangasem, rumah ane hehehe... juga ngajarin cara mengambil sampel darah pada sapi. "Rasain dulu venana, bendung, siapkan jarum dan tabung penampungnya, tusuk dan tekan tabung ke depan... kalo daranya belum mau keluar geser-geser dikit arah jarumnya... nahhh, dapet'kan" Bu tut dengan sabar dan telaten mengajari kami satu persatu :) Thanks a lot Bu Tut...

Minggu ketiga, Puskeswan Banjarangkan. Puskeswan terbagus jika dibandingkan yang lainnya. Ada mini kliniknya, dimana setiap pemiliki hewan di Kabupaten Klungkung dapat membawa hewannya untuk berobat. Di sini agak susah airnya. Kadang harus nunggu ampe jam 12 malem untuk mandi. Sore-sorenya juga enak, bisa main bulutangkis bareng temen-temen.
Di sini kasusnya kebanyakan colibacilosis pada pedet. Benar-benar terlihat diarenya putih. Wahhh, kalo di kampus cuma bisa liat gambarnya di slide dosen, tapi di sini kita bisa lihat langsung. Dapet diajak naganin kasus kerbau juga di deket pantai... hoho, ini pertama kali lihat kerbau di Bali, padahal umur uda 22 :)Waktu di banjarangkan, sempat dijari IB babi oleh Pak Sutresna, meskipun akhirnya spermanya keluar lagi. Tapi kata bapaknya "nggak pa2, harus sering latihan"... Jadi gak enak karena ngak berhasil. Angga juga sempet nyobain.

Dan ini yang ditunggu-tunggu. Back to the spectacular island, Nusa Penidaaa!!! Nusa penida adalah bagian dari kabupaten klungkung. Terdapat satu puskeswan yang letaknya sekitar 200 meter dari pelabuhan. Seneng banget rasanya bisa balik lagi. Sebenernya, setelah KKN sempet main ke Nusa, bulan Juni tapi hanya 2 hari. Kali ini Nusa lebih kering dari bulan Februari-Maret pas KKN, bulan Juni lalu juga gak terlalu kering. Nusa benar-benar terlihan kuning keemasan, panas. Dianter oleh Pak Darmawan kami naik turun buki, motor udah kayak orang nagis, medannya memang agak ekstrim. Ada beberapa kasus juga, demodek di Sapi, diare dan ada beberapa yang gak mau makan. Pak Darmawan adalah ahli Inseminasi buatan pada Sapi. Sempat diajarin IB pada sapi juga ^^ Tapi agak susah dan was-was karena kami melakukan IB tanpa menggunakan kandang jepit. sehari sebelum pulang sempat main ke crystal bay dan kembali menjelajah hutan temeling bersama Angga, Yudik, Nara, Candra Pw, Inna dan Ris. HHHHhuaaaa... serasa balik bersama temen2 KKn waktu pertama kali menjelajah Temeling. Gak ada yang berubah. tebing-tebing pantai yang curam dan menakjubkan melukis bibir pantai. :):)

Rabu, 18 Juli 2012

Great Interenship ^^

Kata Ibu mengisi liburan harus dengan pengalaman berharga, gak ada yang lebih penting dari pengalaman kalo uda jadi profesional... Ok, let's start my second interenship in Vet Clinic at Jakarta... Magang kedua ini juga ide cemerlang dan bantuan dari Ibu Aida, my best lecturer at Uni. Hopefully you always get happiness and healthy so I can learn more from you ^^

Pertama kali masuk Klinik, I think this is the best Vet clinic in Indonesia. Yahh… mungkin karna di Bali gak ada... :-)

Hari pertama langsung masuk poliklinik. Ada drh. Cucu dan drh. Toro, dokter hewan yang bisa sampai 50 kasus perhari… Woww… Dan benar saja, mulai dari jam 7 pagi ampe siang pasiennya ngalir kayak air bahkan sampai matahari gak ada di langit. Gak ada waktu untuk menghela nafas panjang. Ibu Cucu memang ahli di bagian mata dan jantung. Pasien pertama yang datang ketika ibu baru sampai di klinik adalah anjing dengan gangguan jantung. Suara jantungnya agak kurang normal (bahasa kedokterannya “murmur”). Dengan telaten ibu Cucu memeriksa suara jantungnya. “Suaranya murmur, coba Ari dengerin!” Sontak aq kaget. Tapi dengan segera mengambil stetoskop yang sudah disodorkan ke arahku. Sebenernya aq belum sepenuhnya tahu suara jantung mur-mur. Meski rada kurang jelas, tapi suaranya memang gak normal. Suara jantung normal iramanya lub dub, lub dub… dan ini memang gak normal, mungkin perlu banyak latihan untuk bisa terus ngebedainnya… Stelah makan siang ada klien yang membawa sekekor anjing Pomeranian dengan mata yang sudah mulai gak bisa reflex, ibu Cucu mengecek dengan mengacung2kan tanganya kearah anjing itu tapi matanya sama sekali gak berkedip. Pemeriksaan dilanjutkan dengan beberapa alat optalmology, “Sini Rik, coba lihat bagian pupilnya, dan bagian lensanya”… Asikkk dapet liat langsung. “

Itu lensanya udah mulai bolong-bolong, kemungkinan karena kadar glukosa darah yang berlebihan, sudah tidak ada pembuluh darah juga, dan ini bener-bener “blind”. Jadi yang bisa dilakukan hanyalah enukleasi atau menghilangkan bola matanya. Secara estetika memang tidak bagus tapi setidaknya akan mengurangi rasa ketidaknyamanan anjing” Ibu Cucu menjelaskan secara detail kepada pemiliknya. Sebelumnya juga dijelaskan kenapa matanya kemungkinan mengalami kebutaan, hal-hal yang dijelaskan juga didapat dari data-data yang diceritakan dan ditulis dalam kartu pemeriksaan yang memang harus ditulis pemilik hewan sebelum memasuki ruang poliklinik.

Bener-bener seneng, bisa liat kasusnya langsung dan denger penjelasannya secara jelas”^^ Gak kehitung deh berapa banyak pasien yang ditanganin. Ternyata banyak juga anjing dengan gagguan pada mata yang di bawa kesini. “ Ari coba lihat ini, bisa gak bedain dengan yang tadi?” Ada satu pasien lagi yang yang memiliki gangguan mata dan diperiksa oleh ibu Cucu. Sambil melihatnya, dengan polos aq menggeleng, ya karna aq gak tahu :D Tapi memang terlihat matanya hampir but dan kerusakan berat pada pupil. “ Coba dilihat lagi, itu masih terdapat pembuluh darahnya. Kalo sama yang anjing sebelumnya’kn pembuluh darahnya uda gak ada”. Baru kulihat dengan teliti lagi. Wahhhh… memang bener. Kalo ibu hanya perlu beberapa detik mengamatinya. Aq butuh bermenit-menit dan atas petunjuk beliau ^^. Kuliah-praktek berlanjut… ampe malem, ampe gak kerasa kaki… tapi gak kebayang betapa senangnya…  Baru hari pertama udah banyak yang bisa dipelajari. Esok, lusa dan 2 minggu ke depan harus belajar lebih banyak ^^ “Lakukan semuanya dengan hati… hasilnya akan muncul sendiri” kata Ibu. Jadwalnya 3 hari di poliklinik, 3 hari di rawat inap 2, 3 hari di raway inap 1 dan sisanya balik ke poli lagi :)

Rawat inap 2 Rawat inap 2 merupakan tempat khusus untuk perawatan post operasi, kelahiran, dan nitip sehat. Di sini juga tersedia satu ruang khusus VIP untuk perawatan anjing atau kucing... Yang dikerjakan pagi hari adalah memberikan makan, pembersihan kandang dan pengobatan. Kerenlah pokoknya...

Di ruang maternitas terdapat anakan helder yang tidak kedua kaki belakangnya sedikit bermasalah. Kakinya diseret-seret ketika harus erjalan, tetapi kaki depannya masih dalam keadaan bagus dalam posisi berdiri. Terapinya setiap pagi dijemur dan diberikan sedikit latihan berjalan. Yang paling diinget adalah ada seekor Siberian husky umur dua bulan yang digigit oleh Seekor betina husky dewasa pada bagian leher. Tapi syukurnya Si NN selamat. Dia belum diberi nama oleh pemiliknya... Rawat inap 1 memiliki 3 ruang, Ruang A untuk kasus distemper, ruang B untuk penyakit yang tidak menular (misalnya luka traumatik, DM, obesitas), Ruang C untuk parvo. Kalo disini ada beberapa hewan yang mati. Kasus parvo kemungkinan sembuhnya 50:50, sedangkan distemper 1:10, meskipun sembuh pasti dalam keadaan yng kurang normal, atau tidak dapat sembuh secara total. Di rawat inap 1 terdapat seekor anjing bernma Gadis. Dia sudah 3 kali mendonorkan darahnya, 2 kali berhasil. Hanya dengan metode sederhana, yakni melihat kemungkinan aglutinasi di bawah mikroskop. Jika tidak terjadi aglutinasi maka dapat dilakukan transfusi. Balik ke poli lagi tapi kali ini giliran malem... pasien malem juga gak kalah rame, tapi ramenya hanya sampai sekitar jam 1 pagi. Tapi terkadang ada pula beberapa kasus emergency . Senin malem, ada seekor minipom yang anemia berat yang mati di meja periksa. Pemiliknya pun menangis tersedu-sedu. Wahhh, pemiliknya bener-bener sayang banget. Anjing pom itu sudah kena penyakit jantung dari 5 tahun yang lalu. Selama 5 tahun si Pom mampu bertahan dan akhirnya harus dikremasi. Di klinik juga ada fasilitas untuk kremasi, tapi kadafer memang dikirim ke bogor untuk dikremasi. Pemilik yang berkenan dapat mengambil abunya atau tidak mengambilnya. Giliran jaga malem rabu sempet ada seorang warga Rusia yang bawa Kukang (Nictycebus), yang membawa bilang kalo dia beli di jalan. Karena kasihan, dia membeli 2 ekor kukang. Tetapi, seekor kukang mati karena tidak mau makan. Dia membawa salah satunya ke klinik untuk diobati. Berdasarkan hasil USG, ginjalnya sedikit mengalami gangguan dan terdapat butiran-butiran seperti pasir di kantung kemihnya.

Udah agak malem baget, tiba-tiba Tumy dateng. Anjing Pom yang sebelumnya pernah datang seminggu lalu. Tapi sekarang kondisinya bener-bener meprihatinkan. Seminggu lalu bagian kulit tubuhnya memang sudah mulai keras dan berwarna hitam. Tapi malam ini kulitnya sudah mengelupas dan lukanya terbuka serta bernanah. Tapi bagian wajahnya masih nampak bagus.
Hari kamis, tugas pagi dengan drh. Cucu. Baru jam 7 aja udah ada 34 pasien yang di list. :) Gak terhitung berapa pasien yang diperiksa. Gangguan mata, jantung, paru-paru, kulit. Umumnya, pasiennya sudah berumur. Jadi untuk mengetahui seberapa tua anjing, kita tinggal mengalikan 7 untuk megetahui perbandingannya dengan umur manusia. Misalnya ada seekor anjing lokal yang umurnya 12 tahun, anjing ini datang dengan tumor diseruh tubuhnya, nafasnya terengah. Jika dibandingkan dengan manusia, umur anjing ini berumur sekitar 84 tahun... Wahhh... udah lingsir... Dari hasil USG paru-parunya banyak spot putih, curiga kalo paru-parunya juga kena tumor. Akhirnya drh. Cucu mengambil sampel untuk dilakukan pemeriksaan. Menggunakan needle, dan mengambilnya antara costae 9-10, "Ambil di bagian anteriornya, kalau posterior byaknya pembuluh darah" beliau menjelaskan. HuaaaAAA ga terasa ini hari terakhir. Besok pagi uda gak di klinik lagi :( Jumat pagi uda beres-beres dan pamitan dengan para drh, paramedis dan beberapa pegawai yang bertugas pagi... Hmmm mudah2an bisa balik lagi :)

Terdapat beberapa hal baru yang di dapat selama Magang di Klinik

a. Terdapat seekor anjing Golden dalam keadaan obesitas, beratnya mencapai 59 kg. Gejalanya muntah setelah minum obat. Sulit menemukan pengobatan yang tepat, komplikasi gangguan jantung pula . Pada pengobatannya diberikan Fufang (merupakan satu obat Cina yang berfungsi untuk menaikkan trombosit). Hal ini karena trombositnya juga turun. - Pemberian doxiciclyn jangan dengan fufang (Fe dari Fufang akan di ikat doxy dan pemberian akan sia-sia). - ACE gak diserap di kidney, obat jantung kalo kidney normal gak akan bikin muntah,
b. Kasi lasik juga, Bruno juga gangguan jantung dan ginjalBetadine 25% untuk pembersihan mata. Tahu hal ini pas ikut operasi Corneal ulcer.
c. Beberapa hal baru yang didapat di ruang Poli
- Glukosa berlebih akan mengakibatkan lubang-lubang pada lensa mata, - Epineprin di berikan pada mata untuk mengecek penyebab mata merah karena sistemik atau local. Kalo putih setelah ditetesi maka kemunkinan penyebabnya sistemik, tapi kalo tetep merah kemungkinan local - Mengecek adanya luka pada mata dengan tes fluorocent, setelah dicuci ada luka akan berwarna hijau… - Bioplacenton, neomycin sulfan, pake ngedinginin telinga kucing yang baru habis dibersihkan dengan Veet (itu lho yg biasa pke nyabut bulu kaki… :p) - Glaukoma kronis pake timol (Timolol maleat) - Tromboplastin (heparin sodium), bagus untus obat luar kalo lagi bengkak dan radang. ( dikasi tahu drh. Toro, pas ada anjing datang dengan keadaan Aural hematoma). - Bonti, salep bisa racik sendiri (vaselin, anti jamur, antibiotic) - Aquaprim (Trimetroprim) untuk diare, - Habis vaksinasi ada beberapa anjing yang anafilaxis, kasi dexametason ama O2. (drh Yani ). Kalo di kllinik pemberian vaksinasi juga dibarengi pemberian panadol. Dosisnya tergantung ukuran hewannya.
d. Vision anjing itu 180⁰, kalo kelinci hampir 360⁰, kuda penglihatan depannya agak tidak jelas. Ini dikasi tahu drh. Cucu gara2 waktu restrain seekor anjing tapi malah terlepas dari tangan.
e. Dexoryl, eardrop kandungannya gentamicin. Di rawat inap 2 yang sering pake adalah seekor anjing Shar Pei. Lipatan telinganya komplek banget, kadang ini jadi salah satu predisposisi infeksi.
f. ALT rendah bikin lemah otot, Hasil belajar di Lab Pato sama drh. Wati.
g. Untuk pengobatan karena infeksi pake Ampicillin kalo belum tahu penyebab infeksinya, doxy lebih bagus kalo udah tahu.
h. Jangan kasi kortiokosteroid langsung pada mata, bisa tambah parah kalo ada luka. (Ilmu dari drh. Yani)

Sempet ikut operasi amputasi kucing juga. Kucingnya terkena panah, lukanya cukup parah dan muali mengeluarkan bau tak sedap. Hal ini kemungkinan karena kucingnya baru dibawa ke klinik setelah 2 hari kena panah :(

Lets enjoy next internship…

BOGOR Dari Jakarta menuju Bogor.Sebenernya bukanpertama kali datang ke Bogor, tapi ini pertama kali naikkeretake Bogor.“Ampe stasiun nyari angkot 12 merah turun di warung jambu, naik 07 turun di depa nPolresta Bogor”. Seorang teman berpesan, maksudnyabiargaknyasar. Kota Bogor gak jauh bedadengan Jakarta, “macet”… Hanyasaja Bogor macetnya karena angkot Magang berikutnya bertempat di Balai Embrio Transfer. Sedikit naik kegunung. Berrrrr…RRRRRR….!!!! Dinginnya baru mulai kerasa pas nyentuh airnya,..bener2 kayak air baru keluar dari kulkas. Sebelumnya sempet mandi di rumahtementapidinginnyabelum kerasa…. Mungkin karena agak naik ke gunung jadi dinginnya mule kerasa. Bersama 6 orang temen lainnya, aq akan memulai magang di tempat embrio transfer untuk Sapi. Kami tinggal di salahsaturumahwarga… Langsung dimasakin juga oleh “Emak” (panggilan kami pada ibu pemilikrumah)… Karena tepat bulan ramadhan jadi temen2 lain rajin bangun pagi untuk Sahur… Aq hanya ikut kalo pas lagi buka puasa hehehe…. Hari pertama,…karena kantor, kandang dan lab untuk Embrio tranfernya masih jauh (sekitar 7 km daritempat kami menginap) jadi kami harusikut naik truk dengan para pekerja kandang,...Wohoooooo….OOO… jalannya tanjakan terus...

Setelah selesai dengan urusan administrasi di Kantor, kami menuju kandang.Kami belajar flushing embrio (koleksi embrio dari uterus Sapi Donor) IB (Ineminasi buatan), evaluasi hasil lembrio di Lab. Hari pertama gaknya kurang beruntung karena gak ada embrio yang bagus untuk ditranfer. Untuk flushing embrio, biasanya Sapi Donor adalah SapiSimental, Limosin ada Brahman juga. Sedangkan untuk donor digunakan Sapi Fresian Holstein (FH).
Hari kedua masih masih belajar flushing flushing (biar ahli hehe...) Koas bulan depan di repro juga diharuskan untuk bisa flushing. jadi disini waktunya belajar. Kami menggunakan bberapa alat untuk flushing, polycatheter, selang Y,expander, sed dan ada pula media untuk embrio yang digunakan adalah cairan LR, biasanya pake PBs... Kalo udah selesai flushing, embrionya dibawa ke lab untuk dievaluasi... Setelah belajar flushing kami diajak untuk mengambil sampel darah beberapa ekor Sapi FH yang baru datang. Jadi sebelum dimasukkan ke kandang ada pemeriksaan untuk sapi. Pemeriksaan awal biasanya hanya brucella. Secara periodik setelah di kandang dilakukan pemeriksaan tiap 6 bulan.
Kami juga sempat mengikuti kegiatan nekropsi seekor pedet. Pedet ini lahir dalam kondisi bengkang pada bagian kaki kiri. Setelah dinekropi bagian kaki yang bengkak sudah mulai membusuk. Pada jantung ditemukan penebalan pada otot ventrikel kiri dan dilatasi pada ruang jantung.
Karena hanya seminggu jadi rasany amasih banyak yang ingin di pelajari. Pingin kembali ke sini lagi nanti... Sehari sebelum pulang, kami bernung seekor pedet lahir. Tapi terdapat pembengkakan padarahang bagian bawah. Belum jelas penyebabnya, tapi mungkin sama dengan kasus sebelumnya yakni karena ukuran pedetnya besar.

Rabu, 28 Maret 2012

Spectacular Island, Nusa Penida





With 28 “crazy student”, I spent a month in Nusa Penida island, exploring the island, meeting new people, help the local community. It was wonderful and spectacular island with amazing landscape. We there for community development program. Having socialization about pollution and what we would do to reduce that, also how make organic compounds useful in daily life. We explained for elementary school about composting, we also helped by volunteer from FNPF (Friends of The National Parks Foundation), Liza, Robyn, and Caire. They really help us and also we had practical for composting in “Yayasan” FNPF. The second program is taught Senior High school about blogging. We want they have skill to promote the potential things in Nusa Penida, especially for tourism destination. We taught in SMAN 1 Ped, SMK N 2 Ped, and SMP N 1 Ped. The third program is make “ibu-ibu PKK” in Ped to have skill make some foods which the mainly ingredients is seaweeds. Nusa Penisa, especially Ped is one of place produce the best quality for seaweeds in the world. Seaweeds farmer actually only sell their seaweeds without processing to make it as whimsical food. So we think some people must have skills to make foods from seaweeds, it can help for the prices. We also have program to make one blog for Ped village http://www.desaped.web.id/ . We had explored all potential things in Ped, tourism place, their culture and local people daily activity. In the other program, each student have one program for one poor family, we had socialization about MDG’s program especially about economic, education, health and environment.


Alasan pertama kenapa milih Nusa Penida sebagai tempat KKN sebulan adalah karna aku sama sekali belum pernah ke pulau ini. Beruntung saat pengundian lokasi KKN untuk Nusa Penida tidak menggunakan sistem undian, tetapi yang berminat diminta untuk maju ke depan dan menuliskan namanya. Yah, total ada 28 orang anak-anak “gila” yang berminat jadi “anak pulau”(Dimas, Ajik, Nara, Septian, Bastian, Surya, kak Patrick, Angga, Santa, Budi, Tiwi, Dian Diah, DAzizah, De2k, Muni, Etis, Widya, Dwie, Dewiq, Ajep,Dripta, Silva, Linda, Fifin, Aku) … Anak-anak super yang siap tinggal diseberang Bali… ^^
Dari Denpasar menuju pelabuhan Padang Bay, sebenernya bisa lewat Sanur pake boat dan lebih cepat, tetapi karena bawaan barang banyak dan juga membawa sepeda motor maka kami menyebrang menggunakan kapal Rere (lebih kecil dari kapal Roro). Perjalanan ke pelabuhan agak gak enak karena diguyur ujan dan kaos kaki kesayangan jadi korban, hilang ditengah jalan :D. Ini juga pertama kali naik kapal Rere. Aseeekkkk………

Tiga hari awal masih asik dengan ramah tamah dan jalan-jalan ke beberapa tempat. Gillaaa… pantai Cristal Bay bener-bener keren. Airnya cukup tenang, karena berupa teluk jadi lautnya cukup asik dipakai berenang…. Wah surga bagi temen-temen yang suka renang (Santa, Surya, Muni, dkk…). Tapi gak asik kalo ga saling ceburin haha… Sempet juga para “lelaki pulau” nebantuin nelayan untuk memindahkan perahu (uda kayak iklan rokok yang nongol di TV).
Kunjungan ke Pura Goa Giri Putri juga ga kalah seru. Jalan masuk ke gua memang kecil, tetapi setelah sampai di dalam… Astagaaaa… besar dan luas. Ada 6 tempat sembahyang bagi umat Hindu di sini. Bukan hanya itu, akulturasi Hindu-Budha dapat dilihat di dalam Gua ini. Tepat ditempat persembahyangan terakhir terdapat patung dewi Kwam In yang bersanding dengan “Pelinggih” yang disembahyangi oleh umat Hindu. Setiap orang yang sembahyang dan datang akan mendapat benang “Tridatu” (benang yang terdiri dari tiga warna, putih, hitam dan merah). Wauw… guanya benar-benar megah…

Minggu awal program yang dijalankan adalah sosialisasi untuk anak-anak SD mengenai kebersihan diri dan sosialisasi tentang polusi (utamanya tentang sampah, cara memillah sampah dan composting). Program kami menjadi lebih mudah dijalankan atas bantuan dari para Volunteer dari FNPF (Friends of The National Parks Foundation),

Dua hari berturut-turut mensosialisasikan untuk anak-anak SD di sekolah masing-masing. Robyn membantu menjelaskan tentang pembuatan kompos di SD 2 Ped. Keesokan harinya juga dibantu saat di SD 1 Ped bersama “naughty boy”, Dimas. Claire sempat membantu di SD 6. Hari sabtu sore kami mengajak sekitar 80 anak-anak SD untuk mengunjungi Yayasan FNPF dan belajar secara langsung mengenai pembuatan kompos dan green house. Thank you so much for Liza,… Sangat membantu hingga anak-anak ini bisa melihat dan mempraktekkan secara langsung apa yang mereka pelajari sebelumnya. Wah, greattt day… ^^






Minggu pagi-pagi benar udah nyasar. Kami seharusnya mengikuti gotong royong di Pura segara tapi karna ga tahu jalan jadinya nyasar dan ketika udah sampai di Pura, gotong royongnya sudah selesai. Tapi pak Kepala Desa mengatakan agar kami bersih-bersihnya di Banjar saja. Banjar Nyuh kukuh bener-bener bagus, TV plasma, computer lengkap, panel surya… Kalau saja semua banjar di Bali dapat dibuat sama ^^

Sorenya kami diajak oleh Liza dan dari pihak Yayasan untuk ikut melakukan penanaman pohon di Tanglad. Lumayan jauh, sekitar 1,5 jam perjalanan. Pake truk, bersama anak-anak SISPALA SMA N 1 Ped, dan beberapa relawan dari Yayasan. Baru turun dari truk bener2 terkesima, bukitnya terlihat rapi, saking gundulnya :p. Taglad merupakan daerah yang berada diwilayah bagian selatan Nusa Penida. Daerah ini berhadapan langsung dengan Samudra Hindia. “Look at that” Liza menunjukkan jarinya kearah laut (selatan)… “Australia”, teriaknya. Tapi gak bisa terlihat jelas, karena jauh. Kami langsung melakukan pekerjaan masing-masing. Liza menyuruhku untuk menghitung jumlah tanaman yang berhasil hidup sebulan yang lalu. Dibantu Muni, si babik hehe,,, ngitungin tanaman satu bukit, lumayan… 157 yang hidup, 4 tanaman yang terbakar dan mati. Yang sedikit menggelitik kami adalah terdapat sebuah papan yang dipasang di sebuah pohon dan bertuliskan “Hutan Negara”… Hutan apa?? Gersang gak ada pohon, tetep dibilang hutan Negara… ckckck. Sudah lima tahun program penghijauan ini dilakukan tetapi pohon yang berhasil tumbuh paling tinggi adalah setinggi Bli Wayan dan sebahu Liza (Yah, mereka menjadi penggaris hidup :p). Tingkiwingki, Dipsi, Lala, Po… haha… bergantian kami menyanyikannya, seperti Teletubies,.. yah, susunan bukit-bukit di Tanglad benar-benar mirip bukit-bukit di film Teletubies ^^.


Mudah-mudahan suatu hari nanti bisa kembali ke bukit ini dan bukitnya sudah hijau ditumbuhi poho-pohon lebat. Perjalanan pulang gak kalah menarik, memandang sunset dari atas truk sambil bernyanyi dan selalu waspada karena setiap saat kepala kami bisa terbentur ranting pohon di sepanjang perjalanan pulang. Nara menjadi pemandu kami di truk, triak2 ga jelas. Muni, Etis, dan anak2 Sispala SMA N 1 Ped juga ikut gila2an nyanyi… (Sabar…sabar…, salah satu nyanyian Bali yang terkenal seantero Nusa) Very nice… ^^

Minggu ke-2 udah mulai sibuk dengan workshop cara blogging dan sosialisasi tentang energy untuk siswa SMA, SMK dan SMP di Desa Ped. Tema KKN kami adalah tentang Pengembangan Potensi Pariwisata dan Pemberdayaan Masyarakat berbasis Teknologi Informasi. Anak-anak Ilmu komputer dan Teknik ambil bagian dalam hal ini ^^…. Cukup antusias, tapi guru pengajar TIKnya rada galak… masuk anggota CMP(Cewe Macho Performance) kyknya wkwkwk.. Iya salah satu temen kami, saking Machonya dapet sebutan CMP, Dian.

Akhir pekan, waktunya jalan2… ^^
Kunjungan kali ini adalah Guyangan. Salah satu tempat yang benar-benar… emmm 2 kata… Luar Biasa!!! Dari atas tebing kita harus menuruni ratusan anak tangga untuk bisa sampai di bagian bawah tebing. Terdapat sumber mata air yang dimanfaatkan oleh PDAM untuk dialirkan ke rumah-rumah warga. Anak tangga benar-benar dibuat di bagian sisi tebing. Jika memalingkan wajah ke sebelah kiri, kita langsung bisa terjun ke Samudra Hindia. Dari celah-celah anak tangga juga bisa terlihat curamnya tebing… SSssttt jangan sampai kakimu salah melangkah kalo ga pingin terperosok. Lelah menuruni anak tangga terbayar dengan pemandangan teluk yang menakjubkan. Owh.. really in front of Hindia Ocean. Tapi sayang, beberapa teman gak bisa ikut turun semua karena beberapa tangga terakhir memang benar-benar agak ektrim, terbuat dari kayu, basah karna ada pipa air yang bocor, dan beberapa kakinya juga jadi gemetar. Menurut warga, biasanya ikan Pari selalu terlihat. Tetapi sayang kali ini kami sedikit kurang beruntung, tidak dapat melihatnya secara langsung. Tapi tempat ini sayang dilewatkan kalo gak dikunjungi. Dari jalan yang kami susuri, sepertinya memang jarang orang yang berkunjung ke tempat ini.

Hari Minggu, 4 Maret… Pagi-pagi kami sudah bersiap untuk ngayah di Pura. Seteah ngayah aku dan Muni belanja sedikit keperluan ke Pasar dan singgah sebentar ke tempat KK Dampingan untuk mengambil singkong dan kelapa. Yah, hari Senin kami akan mengadakan demo memasak nudget dan es rumput laut untuk Ibu-ibu PKK Desa Ped. Ternyata kami kedatangan Tim Monitoring dari LPPM. Pak Satriawan, kepala LPPM datang langsung mengunjungi kami ^^. Setelah sedikit berbincang tentang program, Pak satriawan sedikit berbagi tentang perjalanan hidup beliau. Inspiring us to keep fight for better life


Istirahat sebentar, kami berangkat ke Pasih Hug. Letaknya di daerah selatan pulau Nusa Penida, mungkin sedikit kearah baratdaya. Ohh… jalan menuju lokasi ternyata ga segampang yang dibayangkan. Lumayan beraspal tapi rusak, dan hampir sepertiga perjalanan adalah jalan tanah dengan batuan yang keras, naik-turun dan berbelok-belok. Tapi terbayarkan saat kami bisa menikmati indahnya teluk yang terbentuk oleh tebing-tebing curam. Ada bagian tebing yang berlubang dan dari atas kita dapat melihat indahnya laut di bawahnya. Gak kalah asik karna kami langsung berhadapan dengan laut lepas, Samudra Hindia kami beruntung karena dapat melihan 3 ekor ikan Pari yang asik berenang. Seekor penyu yang ukurannya tidak terlalu besar juga terlihat. Indahnya gak kalah dengan Guyangan. Hanya kalau bisa turun ke bawah akan lebih asyikkk… Sepertinya banyak the lost world in Nusa. Kawasan indah yang bisa diekplorasi untuk tujuan wisata.

March, 5… Pagi-pagi udah bersihin singkong, untuk membuat beberapa kue sebagai persiapan konsusi untuk acara penyuluhan UU KDRT dan demo pengolahan rumput laut sebagai makanan olahan untuk ibu-ibu PKK.



Pertanyaan yang aneh banyak muncul dari para ibu-ibu PKK ketika diberi penyuluhan tentang UU KDRT dari pihak kepolisian. Yang paling teringat adalah “Kalo suami saya mukul dan saya laporkan, nanti suami saya ditangkap. Siapa yang ngasi saya dan anak-anak saya makan? Kalaupun dia selingkuh, saya juga selingkuh saja biar “ADIL”… Yep, complicated social problem in our community. Tapi yang paling bikin seneng ibu-ibu ini mau belajar lebih jauh tentang cara mengolah rumput laut menjadi nudget rumput laut. ^^

Minggu ini dilanjutin ekplorasi data untuk pembuatan web. Nyari data tujuan wisata paling enak hehe… Tapi kita juga akan menampilkan beberapa data mengenai kependudukan, peraturan desa , akomodasi dan beberapa hal yang berhubungan dengan Desa Ped. Persiapan untuk acara beach clean up juga dilakukan, ngirim surat ke beberapa sekolah.


Hari minggu yang cerah, times for Beach Clean Up. Kami melakukan kegiatan ini bersama siswa SD dan SMA yang ada di Desa Ped serta bersama seluruh volunteer dari FNPF. Menyisir pantai dan memungut plastik. Kami melakukannya persis seperti mencari harta karun di tumpukan pasir ^^. Semoga para siswa mulai memahami pentingnya menjaga lingkungan...





Sore gak ada kegiatan jadi jalan-jalan ke FNPF Center, belajar melukis bareng Pak Mike dan belajar yoga bareng Sandra (mungkin cocok dipanggil Eyang Sandra ^^), habis toe buat rujak kedondong (kedondongnya dipetik Agus, anak SD yang sering main di Yayasan) with all volunteer in FNPF whose comes from around the world. Sooo… happy today ^^


Lembongan-Ceningan

Nyebrang dari dermaga Toya pakeh, Cuma bayar 8 ribu tiap kepala. We were going to Lembongan. Tujuan awal ke Pura Segara Jungut Batu untuk sembahyang. Setelahnya,… waktunya menjelajah… Habis sembahyang tujuan selanjutnya adalah Gua Gale-Gale (Undergroun House). Merupakan satu tujuan wisata yang terkenal di Lembongan, gua bawah tanah ini merupakan buatan tangan manusia. Kalo rada phobia gelap dan ruangan sempit sebaiknya jangan coba untuk turun, tapi kalo gak turun gak tahu sensasinya ^^.

Tempat lain yang kami kunjungi adalah dream beach dan mushroom beach. Suasananya mirip kayak di Kuta, ada beberapa penginapan dan beberapa boat yang disewakan. Agak beda kalo dibandingkan dengan pantai di Nusa Penida yang masih bener-bener “pure”. Sempet main ke Ceningan bentar, Mahayana Point dan sarang wallet. Bener-bener surga buat yang suka surfing dan jumping.

Tembeling…
Arah jalannya sama kayak mau ke Pasih Hug, Cuma untuk mencapai laut yang bner-bener keren. Kami harus jalan sekitar 2 kilo lebih… ato sekitar 30 menit. Jauhnya mungkin gak terlalu masalah, Cuma kita masuk daerah yang bener-bener kayak gak pernah dilalui ama warga, mirip hutan hujan, agak basah dan bener-bener rimbun… Sisi kanan, sepertinya dulunya bekas sungai, cukup curam mungkin sekitar 8 meter dari jalan setapak yang kami lalui. Banyak monyet kor panjang juga yang asik bergelayutan. Awalnya hampir menyerah,… karena jalannya bener-bener aneh 

Tapi mulai terdengar suara ombak,… makin bersemangat dan… Wahhh… great place, terlihat Gili yang kami sempat liat dari Guyangan,.. kalo dari Guyangan Gili ini ada di sebelah kiri kami. Tapi lelah bener-bener terbayar… Tebing-tebing yang curam dan ombak yang gede… Lebih keren dari Guyangan, karena di sini kami berada di bawah tebing dan pantainya hanya berupa batuan.
Minggu terakhir, ngerampungin isi web dan buat segala macem, segala jenis bentuk laporan . Sempet Ngayah juga di Pura Ped bersama anak-anak SD 2 dan FNPF. Hal yang paling gak enak adalah harus balik saat kami mulai nyaman dan mendapat keluarga besar di Nusa tetapi harus pulang hikz… Berharap akan kembali lagi ke pulau yang benar-benar “Luar Biasa”..
Pulang rencananya jam 6 pagi, kami udah pada nongkrong dari jam 5. 20 di pelabuhan, tetapi tiba-tiba jadwal keberangkatannya jam 12 siang. Setelah naik dan sampai jam 1 siang di Padang Bay, kami juga arus muter-muter nunggu giliran kapal biar bisa menepi, hampir 3 jam kami ada di dalam “Roro”. At least we back on Bali ^^ Banyak hal yang gak bisa dilupain dari Nusa. Makanannya (lodek2, pancake special warung Ibu Wayan, rujak boni, es rumput laut...) Huaaa... Temen2 sekamarku yang kalo tiap malem ngerumpi, kalo gak nonto film korea,... ato masang wajan bolik untuk nyari sinyal biar bisa facebool'an hahaha,,, kerjaan Muni Adriyani Kartika ama Widya Pratiwi toh... Dewi paling sering tidur lebih awal di kasur atas sambil tengkurep tapi telinganya selalu mendengar rumpian hahaa... Miss u all :)Masih banyak yang mau diceritain. Bisa ribuan kilo perkamen yang dibutuhkan kalo diceritain tentang sebulan kami di sana hohoho... :)